Welcome Message & Rules

Aloha~
Annyeong haseyo!
Hajimemashite!

Kenalin, gw Raisa, biasa dipanggil haru/rei (di internet), atau mungkin lo mengenal gw sbg yuya shiina.

Disini, gw akan meng-share fanfiction yang sudah gw buat selama ini.

Tapi, gw punya rules yang harus dipatuhi oleh semua pengunjung.
1. setelah membaca, HARUS memberi comment. Comments mean spirit and support to author!
2. fanfiction disini boleh di-share ke tempat lain, namun jangan lupa mencantumkan Credit @ storiesoffantasy.blogspot.com dan nama Author yakni Raisa / Haru / Rei / Saharu Rei (pilih salah satu)
3. happy reading! ;)



Thursday, January 29, 2009

[2nd Project] Close To You



~Prologue~

Author Story Part 1

Namaku Raisa. Aku hanyalah seorang mahasiswi di sebuah universitas swasta di Jakarta yang sedang menikmati hari Minggu sebelum liburan panjang akhir tahun dimulai. Aku mengisi hari ini dengan menonton sepupuku yang sudah berbahagia dengan liburan akhir semesternya bermain game terbaru di Playstationnya. Sedangkan aku? Liburan akhir tahun ini adalah waktu istirahat terakhir menjelang ujian semester pada bulan pertama di tahun baru. Sempat terlintas di benakku untuk mulai mengerjakan tugas-tugas yang telah kuterlantarkan berminggu-minggu. Namun, aku tidak punya mood untuk melakukannya. Setelah ia (sepupuku) merasa bosan bermain, ia pun mematikan PSnya dan aku pun turun ke lantai bawah, kembali ke kamarku.

Singkatnya, sore ini aku merasa sangat bosan. Termangu sendirian di kamar, menatap sebuah poster artis yang sangat kusukai,. Ya, pasti kalian telah menebaknya. Poster itu menampilkan lima orang laki-laki, grup penyanyi yang sangat terkenal di Asia, Dong Bang Shin Ki. Aku pun memutar lagu Bolero di HP, menikmati suara Jaejoong yang dengan merdu menyanyikan bagian reff Bolero. Tiba-tiba aku teringat suatu hal. Suatu ide terlintas di benakku yang sudah gerah menghadapi pelajaran kuliah yang sulit. Dengan semangat aku pun bergegas mandi, lalu menyalakan komputer kesayanganku. Setelah komputer sudah siap dengan menampilkan wallpaper kalender Oktober DBSK yang sedang memegang kotak kado dan balon berbentuk hati, aku pun dengan cepat membuka Microsoft Word dan Winamp, memutar lagu Wasurenaide. Lalu tanganku siap di atas keyboard...

Dan disinilah cerita ini dimulai...


.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.


~1st Chapter~

Ae Rin, bangun!!! teriak seorang pria muda di depan sebuah kamar yang di pintunya tergantung papan berdekorasi lucu bertuliskan Ae Rins Room. Kalo ga bangun, oppa ga jadi ngajak kamu ketemu sama pacar oppa! sambungnya.

Gadis yang tadinya masih tidur itu tersentak bangun lalu duduk di tepi ranjang. Sambil mengusap-usap matanya yang masih mengantuk, gadis itu pun beranjak ke pintu dan membukanya perlahan. Jung Min oppa, sabar dong.. Ae Rin masih ngantuk banget nih. Lagian kan sekarang baru jam 10, sahutnya sambil melirik jam dinding bergambar DBSK di kamar itu.

Dasar tukang tidur! Oppa janjian sama pacar oppa jam 11 tau! Dimana-mana cowok itu ga boleh telat kalo mau ketemu sama cewek. Lagian, kan kamu yang ngotot mau ketemu sama pacar oppa setelah oppa cerita kalo pacar oppa itu salah satu staff BDSK artis pujaan kamu, omel Jung Min agak kesal dengan tingkah adik satu-satunya yang sangat disayanginya itu.

Oppa pabo!! DBSK kali bukannya BDSK!! Iya-iya Ae Rin mandi sekarang..Weeeg!!! sahut Ae Rin sambil menyiapkan baju yang akan dikenakannya lalu bergegas ke kamar mandi.

Huh ini anak jahat banget sih ngatain oppanya.. Oppa kan ga kenal sama BDSK atau DBSK itu. jawab Jung Min masih kesal namun terlihat tersenyum menyadari kesalahannya mengingat nama artis kesukaan adiknya itu.

***

Ae Rin, ayo cepetan!! Ngapain bawa-bawa tas segede itu?? teriak Jung Min yang tidak sabaran dari dalam mobil.

Iya-iya. Hmm ada deh.. jawab Ae Rin penuh rahasia sambil setengah berlari menuju mobil itu.

Park Jung Min dan Park Ae Rin adalah dua orang kakak-beradik. Orangtua mereka sedang berada di Jepang untuk urusan bisnis, sedangkan mereka berdua tinggal di Seoul. Karena Jung Min sudah lulus kuliah dan telah bekerja, maka orangtua mereka pun tidak khawatir meninggalkan Ae Rin yang masih SMA bersamanya.

Jung Min memacu mobilnya dengan cepat menuju sebuah cafe di tengah pusat kota Seoul. Setelah sampai di tempat parkir, ia segera memarkir mobilnya dan langsung memasuki cafe untuk memastikan apakah pacarnya sudah sampai disana atau belum. Ae Rin pun ikut-ikutan berlari untuk mengejar oppanya yang pasti sudah mendahuluinya karena memiliki kaki jenjang yang membuat larinya sangat cepat. Tinggi badan Jung Min sekitar 180 cm. Sedangkan Ae Rin? Tingginya hanya 160 cm. Beda 20 centi tentu membuat perbedaan yang mencolok antara ia dan oppanya meskipun tinggi badan 160 sudah termasuk tinggi bagi kaum wanita. Perbedaan itu pula yang seringkali membuat teman-teman Ae Rin mengira oppanya adalah pacarnya. Hahaha...

Di dalam cafe, ternyata pacar Jung Min sudah menunggu di salah satu meja empat orang di sudut jendela cafe.

Mianhe... aku terlambat gara-gara menunggu adikku. ucap Jung Min sambil ngos-ngosan setelah terburu-buru memasuki cafe.

Annyong haseyo... salam Ae Rin pada perempuan yang diajak bicara oleh Jung Min.

Youn Ha, perkenalkan ini adikku Park Ae Rin yang sering kuceritakan, ucap Jung Min. Ae Rin, ini Choi Youn Ha, pacar oppa. lanjutnya.

Annyong haseyo, Ae Rin, jawab Youn Ha sambil tersenyum manis pada Ae Rin. Min~ah, Ae Rin, ayo duduk. Mau pesan apa? tanya Youn Ha, lali memanggil waitress.

Jus melon saja, jawab Ae Rin.

Aku pesan seperti biasa, cappucino, jawab Jung Min.

Omo...Youn Ha-onnie beneran kerja jadi staff DBSK?? tanya Ae Rin bersemangat namun malu-malu.

Hush! Ae Rin, nafsu banget udah langsung nanya itu,timpal Jung Min.

Gapapa kok Min~ah, ujar Youn Ha. Iya, onnie memang bekerja sebagai staff DBSK. Kamu fans mereka ya? lanjutnya, bertanya kepada Ae Rin.

I-iya onnie... Hmm boleh ga aku minta tolong buat ngasih sesuatu buat Jaejoong oppa?? tanya Ae Rin lagi.

Ae Rin!!! omel Jung Min.

Min~ah... protes Youn Ha. Boleh-boleh saja. Memangnya kamu mau kasih apa buat Jaejoong-sshi? tanya Youn Ha lagi pada Ae Rin.

Ini... jawab Ae Rin sembari mengeluarkan sebuah bungkusan dari dalam tasnya.

Ooh jadi ini yang bikin tas kamu jadi segede itu? Isinya apa nih? Jangan-jangan bom lagi... tanya Jung Min menggoda adiknya.

”Nggak donk! Emangnya aku teroris?” marah Ae Rin.

”Oke-oke... onnie akan sampaikan ke Jaejoong-shii deh,” jawab Youn Ha.

”Gomawo ya onnie...” ujar Ae Rin penuh terima kasih, sembari mencibir oppanya.

Pertemuan mereka bertiga pun diisi dengan pertanyaan-pertanyaan Ae Rin mengenai DBSK. Jung Min hanya bisa merengut melihat pacarnya dikuasai adiknya. Dengan cepat Ae Rin dan Youn Ha menjadi akrab dan mereka pun bertukar nomor HP. Setelah Ae Rin puas bertanya pada Youn Ha, hari telah menjadi sore. Youn Ha pun pamit pulang karena harus mengurus pekerjaannya. Memang, menjadi staff artis besar seperti DBSK tidaklah mudah. Di hari Minggu seperti ini Youn Ha masih diharuskan bekerja. Jung Min dan Ae Rin pun pulang ke rumah. Ae Rin sangat senang, sedangkan Jung Min merasa kesal karena kencannya terusik. Tapi di dalam hatinya, Jung Min turut merasa senang akan kebahagiaan adiknya.



.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.


~Author story part 2~

“Kawatteku oboreteku kimi wa mou nukedasenai…I got you- Under my skin…” handphoneku berdering.

“Oi nek…napo?” jawabku dengan ‘bahasa planet’ menjawab telepon ‘tak diundang’ itu. *gw ga mgkn bilang yobboseyo kan? XD*

Ya, salah seorang teman baikku meneleponku. Aku pun bercerita tentang kegiatanku saat ini: membuat fanfic. Aku mengirimkan chapter 1 kepadanya. Lalu ia berkomentar mengenai ceritanya, dan ide awalku sejak awal menjadi berubah.

Oke, mungkin kesalahanku saat membuat fanfic ini adalah: meminta pendapat temanku itu. Tapi...ide gila yang telah melintas di benakku membuat otakku bagai terkena 'heroin' sehingga semangat dan konsentrasiku menjadi 200%! Setelah menelepon kira-kira setengah jam, pembicaraan kami terputus.

Lalu aku kembali menghadap layar monitorku, menekan ctrl+s untuk menyimpan hasil sementara ini dan mulai mengetik dengan penuh semangat...



.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.


~2nd Chapter~

Choi Youn Ha bergegas memasuki mobilnya yang terparkir di halaman cafe, lalu melesat menuju gedung SM Entertaiment dimana ia bekerja.

Ia pun langsung naik ke area dimana DBSK berada, untuk memberi tahu jadwal mereka untuk keesokan harinya.

Dong Bang Shin Ki-sshi, besok sore kalian harus mengikuti acara Hug the Radio di MBS. kata Youn Ha memberi penjelasan.

Arassho. jawab Yun Ho sang leader.

“Jaejoong-sshi, ini ada barang titipan adik temanku. Mohon diterima.” ucap Youn Ha kepada Jaejoong sambil menyerahkan titipan Ae Rin.

“Ooh…Apa isinya?” sahut Jaejoong sambil menerima titipan dari Ae Rin dan mengguncang-guncangkannya, berharap ada petunjuk mengenai isi bungkusan itu.

“Aku juga tidak tahu. Tenang saja, isinya bukan barang aneh-aneh kok.” jawab Youn Ha.

“Oke. Terima kasih ya.” sahut Jaejoong, lalu ia beranjak keluar, menyusul teman-temannya yang lain

Youn Ha meraih handphonenya dan memilih nomor Ae Rin.

“Yobboseyo?”

“Yobboseyo…Onnie kenapa tiba-tiba menelepon?”

“Ae Rin, onnie mau ngasih tahu kalau besok sore DBSK akan menjadi bintang tamu di acara Hug The Radio di radio MBS, jam 5 sore.”

“Beneran? Onnie, gomawo ya…”

“Tuut..tuut….” telepon terputus. Rupanya Yun Ho menarik Youn Ha menjauh dari orang-orang sehingga handphone Youn Ha tertutup.

“Yun Ho-sshi, kenapa kamu menarikku? Aku kan sedang menelepon.” kesal Youn Ha.

”Youn~ah, itu titipan dari siapa?” tanya Yun Ho ingin tahu.

”Dari adik temanku. Kan tadi sudah kukatakan pada Jaejoong-sshi.” jawab Youn Ha cuek.

Teman? Setahuku kamu tidak punya teman lain selain staff disini. Yun Ho meragukan Youn Ha.

Yun Ho-sshi, kalo tidak percaya kepadaku, ya sudah. jawab Youn Ha agak kesal.

Bukannya tidak percaya, tapi... Yun Ho tidak meneruskan kata-katanya.

Tapi apa? Aku bukanlah perempuan ku-per. Aku bebas menjalani hidup dan semua itu tidak ada urusan denganmu! jawab Youn Ha lagi. Amarahnya telah memuncak.

Youn Ha, jangan marah. Aku cuma ingin bilang...

Sudahlah! Bukankah aku ini sangat sibuk, seperti katamu, jadi jangan ganggu aku lagi. Masih banyak hal yang harus kukerjakan. marah Youn Ha sambil berjalan ke pintu keluar.

Yun Ho hanya diam terpaku disana tanpa bisa melanjutkan kata-katanya.

***

Keesokan harinya, sesuai dengan pemberitahuan dari Youn Ha, Ae Rin dengan setia menunggu acara Hug the Radio di radio MBS. Jung Min juga ikut mendengarkan karena dipaksa oleh Ae Rin. Acaranya pun dimulai dengan bincang-bincang mengenai album terbaru DBSK. Setelah kurang lebih dua puluh menit, sesi acara pun berganti.

Pada sesi ini, kita akan mendengarkan beberapa pesan dari Dong Bang Shin Ki kepada fansnya, Cassiopeia. Dimulai dari Chang Min-sshi, Chang Min-sshi, silahkan. kata sang penyiar.

Cassiopeia, saranghae... Terima kasih atas dukungannya selama ini. kata Chang Min.

Terima kasih atas dukungannya selama ini. Dong Bang Shin Ki akan selalu berusaha keras untuk kalian semua. lanjut Junsu.

”We Love You, Cassiopeia...” lanjut Yoo Chun.

Terima kasih atas dukungannya, Cassiopeia. Dan aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Park Ae Rin, salah seorang fans yang telah memberikan syal kepadaku. Syal ini hangat sekali. Kamsahamnida... terang Jaejoong.

Oppa, dengar! Jaejoong-oppa memuji hadiah dariku! Ia menyukainya! teriak Ae Rin senang.

Ssst!! Acaranya masih berlanjut. sahut Jung Min. Rupanya ia mendengarkan acara radio itu dengan antusias.

Wah memang bagus sekali syal yang Jaejoong-sshi pakai. Berwarna merah kecoklatan, sepertinya rajutan tangan.puji sang penyiar. Selanjutnya, yang terakhir, Yun Ho-sshi.

Ya, kami sangat berterimakasih atas dukungan dari Cassiopeia terhadap Dong Bang Shin Ki. Sekali lagi, kamsahamnida... kata Yun Ho.

Baiklah, dengan ini, acara MBS Hug the Radio pun berakhir...

Tunggu dulu! Masih ada yang ingin kukatakan. potong Yun Ho.

Oh, baiklah. Sepertinya kita masih punya waktu 3 menit lagi. Silahkan. ujar penyiar.

Omo...sudah lama aku ingin mengatakan hal ini. Aku ingin menyampaikan sesuatu pada seseorang. Seseorang yang sejak dulu selalu memenuhi pikiranku, bahkan sebelum DBSK debut. Seseorang yang sangat bersrti bagiku saat ini. Kemarin kami sempat bertengkar, dan saat ini aku ingin minta maaf kepadanya. Choi Youn Ha, saranghae... ujar Yun Ho tanpa basa-basi.

Apa?! Cepat hentikan siaran ini! teriak Pak Lee, manajer mereka dari luar ruang siaran.

Seketika siaran radio live itu dihentikan dan ruang siaran MBS menjadi heboh.

Hah?! Oppa, orang yang disebut oleh Yun Ho-oppa itu... tanya Ae Rin tidak percaya kepada Jung Min. Jung Min hanya bisa diam, tatapannya kosong tanpa ekspresi.



.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.


~3rd Chapter~

Seketika seluruh channel televisi dipenuhi oleh berita menghebohkan tentang Yun Ho. Semua orang terutama Cassiopeia mempertanyakan siapa sebenarnya gadis beruntung-yang-membuat-iri bernama Choi Youn Ha yang disebut oleh Yun Ho sebagai orang yang dicintainya.

Manajer DBSK kewalahan menjawab pertanyaan dari wartawan. Yun Ho sendiri hanya bisa diam, membungkam mulutnya. Bahkan ketika Jaejoong, sahabat terdekatnya bertanya mengenai hal ini, sama sekali tidak dijawab oleh Yun Ho.

***

Jung Min tidak bisa tidur. Ia tidak habis pikir kenapa seorang artis bisa membawa-bawa nama kekasihnya, menyatakan cinta pula. Ia ingin menanyakannya pada Youn Ha, tetapi ia masih tidak yakin apakah orang yang dimaksud adalah orang yang sama. Jam dinding masih menunjukkan pukul 11 malam. Jung Min meraih handphonenya, memilih nama Youn Ha dari contact list-nya.

Tuut... Maaf, nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi atau berada di luar jangkauan. sahut suara balasan ketika Jung Min menelepon Youn Ha.

Jung Min terdiam. Biasanya handphone Youn Ha tidak pernah seperti ini. Lalu ia mencoba lagi berkali-kali semalaman sampai hari sudah terang. Sudah pagi rupanya.

Oppa, antarkan aku ke sekolah dong. pinta Ae Rin yang sudah siap dengan perlengkapan sekolahnya.

Ae Rin, pergi naik bis saja. Oppa ada perlu.sahut Jung Min tanpa menghiraukan Ae Rin sambil mengambil kunci mobilnya..

Oppa kenapa? tanya Ae Rin bingung, namun pertanyaannya tidak digubris lagi karena yang ditanya sudah keluar dari rumah.

Tok..tok... Jung Min mengetuk pintu rumah Youn Ha.

Setelah menunggu beberapa saat, pintu pun dibuka oleh seorang perempuan muda.

Ah, Jung Min-oppa.. Ayo masuk. Ada perlu apa datang kesini? jawab perempuan itu.

Yeon Na, Youn Ha ada di rumah? tanya Jung Min dengan nada cepat sambil masuk ke ruang tamu lalu duduk.

Onnie sedang mengantar appa dan umma pulang ke Gwangju. jawab Yeon Na santai.

Oh. Bisakah oppa minta alamat Ajeoshi dan Eumonim di Gwangju?

Hmm sebentar ya oppa, aku tulis dulu, jawabnya sambil mengambil kertas dan pensil, lalu menuliskan sesuatu di dalamnya. Ini alamatnya oppa, lanjutnya sambil menyerahkan kertas tersebut kepada Jung Min.

Gomawo. Kalau begitu oppa permisi dulu ya. sahut Jung Min sambil berlari menuju mobilnya.

Oppa! Memang ada perlu apa? Kok pulangnya cepet banget? tanya Yeon Na, namun tidak digubris oleh yang ditanya.

Jung Min memacu mobilnya dengan kecepatan penuh menuju ke arah Gwangju dengan hati galau. Setelah seharian perjalanan sambil sesekali bertanya alamat kepada penduduk setempat, Jung Min pun sampai di rumah appa dan umma Youn Ha ketika hari telah senja. Di sana terlihat Youn Ha yang sedang melangkah memasuki rumah.

Youn~ah! teriak Jung Min sembari menghampiri Youn Ha.

Langkah Youn Ha berhenti. Min~ah? Kenapa kamu ada disini? Maksudku, bagaimana kamu bisa sampai disini? tanya Youn Ha kebingungan.

Ikut denganku! sahut Jung Min sambil menarik tangan Youn Ha dan memasuki mobilnya.

Min~ah, ada apa denganmu? Jangan menarik tanganku seperti ini. Sakit, Min~ah!! Youn Ha berusaha melepaskan tanganya.

Mianhe. Tapi kita harus bicara empat mata SEKARANG juga!

Jung Min membawa mobilnya entah kemana, yang pasti tempat itu sepi dan jauh dari rumah penduduk. Ia menghentikan mobilnya, keluar mobil menuju pintu sebelah Youn Ha duduk, membukanya dan meminta Youn Ha keluar.

Min~ah, jelaskan padaku apa maksud sikapmu ini! marah Youn Ha sambil keluar dari mobil, kesal karena ia dibawa paksa oleh Jung Min.

Youn~ah, kenapa kamu tidak menjawab telepon dariku?

Handphoneku... Youn Ha meraih handphonenya dari dalam tas. Ah, ternyata baterenya habis. Memang kenapa kamu meneleponku?

Youn~ah, apa kau tau berita menghebohkan itu? cerca Jung Min tidak sabar.

Berita heboh? Berita apa?

Jangan pura-pura tidak tahu!

Sungguh, Min~ah. Aku tidak tahu menahu soal hal itu. Jelaskan padaku, ada apa sebenarnya?

Itu... Jung Min terdiam, berpikir. Salah satu personil DBSK menyatakan cinta padamu di acara radio kemarin sore. lanjutnya dengan was-was.

Apa?! A-a-aku... Youn Ha terdiam, ia terkejut dengan apa yang dikatakan Jung Min.

Kalau tidak salah, orang tersebut adalah Yun Ho. Ia meminta maaf dan menyatakan cinta kepada seorang perempuan bernama Choi Youn Ha. Youn~ah, apakah orang yang ia maksud adalah kamu?

Youn Ha hanya bisa diam. Ia sungguh tidak menyangka Yun Ho akan bertindak seperti itu. Setelah 15 menit penuh keheningan, akhirnya Jung Min angkat bicara.

Sudahlah. Mungkin kebetulan saja namanya sama dengan namamu. Ayo kuantar kembali ke rumah appa dan umma-mu. ucap Jung Min dengan pasrah.

Min~ah... sahut Youn Ha dengan lemas.

Tenanglah Youn~ah. Aku tetap percaya kepadamu, jawab Jung Min sambil membuka pintu mobilnya. Ayo masuk mobil.

Youn Ha menuruti Jung Min. Ia tidak bisa berkata apa-apa. Rasa sedih, shock dan kecewa berkecamuk di dalam pikirannya. Perjalanan dilalui dengan keheningan. Jung Min tidak mau curiga lebih lanjut kepada Youn Ha. Ia ingin tetap mempercayai Youn Ha sepenuhnya, namun di sisi hatinya yang lain ia tidak mau disakiti oleh kebenaran yang mungkin akan sangat menyakitkan. Setelah mengantar Youn Ha kembali ke tempat ia menculiknya, Jung Min kembali ke Seoul.



.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.


~4th Chapter~

Dua hari setelah interogasi Jung Min terhadap Youn Ha, Youn Ha kembali ke Seoul. Ia sangat was-was akan segala kemungkinan yang mungkin menimpa dirinya. Ia pun mendatangi SM Entertaiment untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Di depan gedung, sudah berkumpul puluhan fans dan Youn Ha mendapat caci maki dari mereka. Di dalam gedung pun, sikap orang-orang tidak berbeda sama sekali. Semua orang memandanginya dengan tatapan jijik. Dengan perasaan sedih, Youn Ha pulang kembali ke rumahnya setelah menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Pak Lee manajer DBSK dan mengurung diri di kamar. Tiba-tiba handphonenya berdering. Youn Ha melirik nama penelepon dengan lemas. Ternyata Yun Ho.

Yobboseyo? Youn~ah, kau dimana? Kenapa tidak masuk kerja hari ini? DBSK jadi kebingungan karena tidak ada lagi yang mengingatkan jadwal pekerjaan selanjutnya. kata suara itu.

Yun Ho-sshi, aku sudah mengundurkan diri. Aku tidak kuat menghadapi skandal yang telah terjadi. jawab Youn Ha sambil menahan tangis.

Youn~ah, kamu mempermasalahkan skandal itu? Tenang saja, agency sudah menyelenggarakan jumpa pers untuk mengklarifikasi skandal itu dan gosip skandal sudah mereda.

Yun Ho-sshi, kau benar-benar tidak tahu apa-apa tentangku. Tidak usah menghubungiku lagi. Bye. kata Youn Ha sambil menutup telepon dari Yun Ho lalu melepas batere handphonenya.

T-t-tapi...Yobboseyo?? Youn~ah!! teriak Yun Ho panik, namun jelas-jelas sudah tidak didengar lagi oleh Youn Ha.

Youn Ha hanya bisa menangis. Ia mengurung diri di dalam kamar semalaman sampai Yeon Na menjadi sangat khawatir. Adiknya pun menghubungi Jung Min.

Yobboseyo? Jung Min-oppa... tolong segera kesini.. Onnie sudah mengurung diri di kamar sejak kemarin. Juga tidak mau makan sama sekali,

Apa? Tunggu ya Yeon Na, oppa segera kesana. jawab Jung Min panik. Telepon pun ditutup.

Onnie kenapa? Tidak lapar? Ayo makan... bujuk Yeon Na dari depan pintu kamar Youn Ha. Youn Ha tetap tidak menjawab sama sekali. Ia menangis dalam keheningan.

Setengah jam berlalu, pintu rumah pun diketuk. Yeon Na segera membukanya, menyadari bahwa tamu yang datang adalah Jung Min. Setelah pintu terbuka, Jung Min langsung menyerbu masuk dan menghampiri kamar Youn Ha.

Youn~ah, kenapa kamu seperti ini? Ayo buka pintunya... Ceritakan padaku. bujuk Jung Min sambil menggedor-gedor pintu kamar Youn Ha.

Tiba-tiba pintu kamar Youn Ha terbuka sedikit. Jung Min segera masuk ke kamar Youn Ha sementara Yeon Na menunggu di luar.

Di dalam kamar...

Youn~ah, ada apa denganmu? tanya Jung Min khawatir.

Min~ah...jawab Youn Ha sambil memeluk erat Jung Min. Ia menangis terisak di dada Jung Min.

Jung Min terdiam selama beberapa menit, lalu membawa Youn Ha ke sofa satu-satunya di kamar itu, melepaskan pelukannya dan mendudukkan Youn Ha perlahan.

Min~ah, maafkan aku. Mianhe...Cheongmal mianhe... Youn Ha meminta maaf berulang kali.

Kenapa kamu minta maaf? Seharusnya aku yang minta maaf telah berbuat kasar tempo hari. sahut Jung Min bingung.

Maafkan aku tentang Yun Ho, Min~ah...lanjut Youn Ha.

Yun Ho? Siapa Yun Ho? tanya Jung Min tidak mengerti.

Youn Ha tersenyum. Yun Ho itu orang yang...menyatakan cinta kepada Choi Youn Ha tempo hari. sahutnya sambil menahan tawa.

Ah iya. Aku lupa. Lalu? Apa hubungannya denganmu? Choi Youn Ha yang ia maksud bukan Youn~ah-ku kan? ekspresi Jung Min berubah menjadi serius. Ia khawatir kalau-kalau kecurigaannya benar.

Sebenarnya... Choi Youn Ha itu dan Choi Youn Ha di hadapanmu ini... adalah orang yang sama... sahut Youn Ha terbata-bata. Kita putus saja sebelum kita sama2 tersakiti, lanjutnya.

Jung Min terdiam. Kecurigaannya benar. Ia berpikir keras menata perasaannya selama beberapa menit, menatap Youn Ha yang kembali menangis.

Youn~ah, bila kamu memang memilih Yun Ho, aku rela melepaskanmu, sahut Jung Min pelan, lalu mencium kening Youn Ha. Saranghae yoongwonhi...

Jung Min beranjak keluar kamar dan merapatkan pintunya. Yeon Na yang penasaran mengajak Jung Min ke ruang tamu untuk berbicara.

Oppa, ada apa dengan onnie? tanya Yeon Na.

Yeon Na, oppa sudah putus dengan onnie-mu. jawab Jung Min tanpa menatap Yeon Na.

Putus? Kenapa harus putus?

Onnie-mu telah memilih pria lain. lanjut Jung Min sambil menunduk. Jung Min benar-benar sedih dan putus asa saat ini

Apakah ada hubungannya dengan Yun Ho-oppa?

Jung Min mengangkat kepalanya. Kamu kenal dengan Yun Ho? Maksudku, adakah hal yang kamu ketahui mengenai Yun Ho?

Dulu Yun Ho-oppa adalah tetangga kami di Gwangju, jawab Yeon Na polos. Keluarga kami sangat dekat dan kami sering bermain bersama ketika masih kecil.

Lalu? tanya Jung Min ingin tahu.

Yun Ho-oppa adalah pacar onnie sebelum ia pindah ke Seoul dan menjadi terkenal. lanjut Yeon Na.

Pacar?

Mantan pacar. Ketika Yun Ho-oppa pindah ke Seoul, mereka putus dan tidak berhubungan lagi sejak saat itu...

Lalu kenapa Youn Ha bisa bekerja sebagai staff..pria yang pernah dicintainya? potong Jung Min.

Dengarkan Yeon Na dulu, oppa. Onnie dan Yun Ho-oppa memang sudah putus, tetapi setengah yang lalu entah darimana Yun Ho mengetahui kalau onnie kuliah di Universitas Seoul dan menawarkan pekerjaan sebagai staff di SM Entertainment setelah onnie lulus. Aku juga heran akan tindakan onnie yang menerima tawaran itu. Dulu saat Yun Ho-oppa tiba2 menghilang dari Gwangju, onnie sangat sakit hati.. Tapi mungkin saja onnie memang masih menyimpan perasaan pada Yun Ho-oppa...

Jung Min mengangguk paham. Gomawo ya Yeon Na, oppa permisi pulang dulu. kata Jung Min putus asa sambil beranjak keluar menuju mobilnya. Pikirannya benar-benar kalut saat ini. Ia rela melepaskan Youn Ha demi kebahagiaan kekasihnya itu, namun di lain pihak Jung Min masih sangat mencintai Youn Ha. Di rumah, teguran Ae Rin tidak dihiraukannya. Ae Rin pun lama-kelamaan menjadi kesal.



.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.


~5th Chapter~

Karena kesal dan bingung dengan sikap oppa-nya, Ae Rin pun menelepon Youn Ha.

Yobboseyo?

Yobboseyo...Siapa ini? jawab suara yang terdengar serak di telepon itu.

Ini Youn Ha-onnie? Onnie, ini Ae Rin.

Oh iya, Ae Rin. Mian onnie tidak sempat melihat nama peneleponnya. Ada apa? tanya Youn Ha masih dengan serak karena kebanyakan menangis.

Ae Rin mau nanya soal Jung Min-oppa. Sikap Jung Min-oppa aneh sekali sejak kejadian skandal itu. Apa ada sesuatu yang terjadi?

Ae Rin, onnie dan oppa-mu sudah putus..

Putus? Kenapa bisa putus?

Youn Ha pun menceritakan masalah penyebab putusnya ia dan Jung Min kepada Ae Rin.

Onnie, kalau memang cinta, jangan berpaling darinya. komentar Ae Rin.

Youn Ha terdiam.

Onnie mencintai Jung Min-oppa atau Yun Ho-oppa? Siapapun yang onnie cintai, jujurlah pada perasaan itu sebelum onnie menyesal.

Youn Ha terdiam memikirkan perkataan Ae Rin.

....Ae Rin, gomawo sudah menyadarkan onnie., kata Youn Ha sambil menutup telepon.

Onnie? Kok langsung ditutup sih...kan tadi aku cuma mengulang percakapan yang kudengar di drama yang kutonton semalam. sahut Ae Rin sambil tersenyum.

Youn Ha yang telah disadarkan oleh Ae Rin bergegas menuju kantor SM Entertainment.

Ya! Kamu tidak boleh masuk sembarangan kesini! teriak salah seorang satpam di gedung besar itu.

Youn Ha langsung menerobos masuk tanpa menghiraukan halangan dari satpam-satpam disana, namun dengan badannya yang kurus tentu saja ia tidak dapat melawan satpam di gedung itu yang jumlahnya belasan.

Lepaskan aku! Aku hanya ingin bertemu dengan Jung Yun Ho! teriak Youn Ha sambil menggeliat mencoba melepaskan diri dari satpam-satpam itu.

Seketika lobby SM Entertainment menjadi ricuh karena Youn Ha bersikeras memasuki gedung dan perang mulut dengan satpam gedung.

Sementara itu, lift di lobby baru saja terbuka dan keluarlah sekelompok orang..

Yun Ho-hyung, bagaimana ini? Berat badanku sama sekali tidak bertambah meskipun makanku sangat banyak. keluh seseorang yang paling tinggi di antara mereka.

Minnie, makanya, tidak usah menggemukkan badanmu. Kulkas apartemen kita cepat sekali kosongnya. timpal seorang yang lain, lalu tertawa dengan suara yang aneh.

Bilang saja kamu yang mau makan. sambung seorang yang lain.

Uuh, Chunnie-hyung, kamu kan juga suka makan. balasnya.

Sudah-sudah... Jangan ribut terus. Minnie, sepertinya harus berkonsultasi dengan ahli gizi. Junsu dan Chunnie, persediaan makanan kita kan sangat banyak. Kalau habis, kan tinggal dibeli. Kita sudah di lobby dan kita tidak boleh terlalu menarik perhatian pengunjung gedung. timpal seorang lainnya.

Jae-hyung, tidak usah mempermasalahkannya. Mereka kan bebas mau bicara apa. jawab seorang yang dari tadi belum angkat bicara.

Nde... Hei ada apa disana kok ada keributan? jawab Jaejoong.

Rombongan mereka pun mendekati sumber keributan dan mengintip siapa biang keributan itu.

Youn~ah...maksudku, Youn Ha?! ucap Yun Ho terkejut setelah mengetahui sumber keributan itu.

Ajusshi, lepaskan perempuan itu. Ia dulu adalah staff disini. kata Jaejoong membubarkan keributan Youn Ha vs Satpam.

A-annyong haseyo.. sahut Youn Ha terbata-bata melihat orang yang dicarinya berdiri di hadapannya. Yun Ho-sshi, ada yang ingin kubicarakan denganmu.

Kalian pergi duluan saja, nanti aku menyusul, kata Yun Ho kepada teman-temannya. Youn~ah, kenapa kamu malah kesini? Ayo ikut denganku. Kita bicara di tempat lain. Disini rawan tercium wartawan. lanjutnya kepada Youn Ha.

Yun Ho pun mengajak Youn Ha naik lift menuju lantai lima, tempat area khusus Dong Bang Shin Ki.

Yun Ho-sshi...maafkan aku tiba-tiba datang seperti ini, Youn Ha berkata sambil menatap Yun Ho. Aku ingin membicarakan tentang hubungan kita.

Yun Ho tidak menjawab. Ia malah beranjak mengambil minuman untuknya dan Youn Ha.

Yun Ho-sshi... Aku tahu kalau kita dulu pernah menjalin hubungan, tapi perasaanku kini telah berubah terhadapmu.

Yun Ho tetap tidak menjawab. Ia malah meraih majalah dan membacanya namun terlihat jelas kalau tindakannya itu dipaksakan.

Aku telah mencintai pria lain. kata Youn Ha pada akhirnya.

Yun Ho menyingkirkan majalah yang dipegangnya.

Siapa pria itu?

Aku bertemu dengannya setahun yang lalu ketika aku sedang bersantai di cafe langgananku, Youn Ha berhenti sebentar. Kamu ingat hadiah yang pernah kuberikan pada Jaejoong-sshi? Itu adalah titipan adik pria itu. lanjutnya.

Lalu kamu menyukainya begitu saja? Bagus. Jadi kamu telah melupakan aku, melupakan saat ketika kita masih bersama. kata Yun Ho dengan nada berat, kecewa.

Tapi... Kita sudah berpisah sejak lama. Aku kesepian, Yun~ah. Youn Ha terkesiap. Ia kembali memanggil Yun Ho dengan panggilan sayangnya. Dan kekosongan yang telah kamu buat di hatiku selama bertahun-tahun telah terisi oleh kebaikan pria itu. lanjutnya sambil menahan tangis. Ia tidak tega menyakiti Yun Ho, namun rasa sakit hatinya ketika Yun Ho tiba-tiba meninggalkan Gwangju, meninggalkan dirinya tanpa perpisahan sedikit pun telah memantapkan hatinya. Aku akui, selama setengah tahun ini perasaaanku sempat goyah dengan kehadiranmu...pertemuan kita setiap hari..namun aku baru saja menyadari kalau ternyata perasaanku terhadapmu saat ini hanya sebatas rasa sayang antar teman, bukan sebagai pacar, seperti dulu. lanjutnya.

Baik. TERSERAH kamu saja! bentak Yun Ho.

Youn Ha pun berlari keluar menuju lift. Ia tidak tahan lagi dengan perubahan sikap Yun Ho sejak ia menjadi terkenal. Sikapnya makin kasar saja.

Sementara itu, Yun Ho menunduk. Dalam diam ia menangis, menyesal atas semua yang terjadi. Sikap kasarnya, egonya, segalanya. Ia masih mencintai wanita itu. Dulu ia sedang didesak waktu untuk mengikuti audisi di Seoul dan tidak sempat mengucapkan perpisahan kepada Youn Ha. Sikap kasarnya selama ini merupakan wujud rasa cintanya, meski bukan dalam bentuk yang tepat, terhadap Youn Ha. Namun demi kebahagiaan Youn Ha, ia rela melepaskannya...



.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.


~6th Chapter~

Youn Ha memasuki mobilnya dan meraih handphone. Ia memilih nama Jung Min dan meneleponnya.

Yobboseyo? jawab Jung Min.

Min~ah, aku ingin bertemu denganmu secepatnya.

Youn~ah? Kenapa?

Please...

Oke. Kita ketemu di cafe biasa setengah jam lagi.

***

Youn~ah, ada apa? tanya Jung Min yang baru sampai di cafe dan langsung menghapiri Youn Ha, lalu duduk di kursi di depan Youn Ha.

Tiba-tiba Youn Ha bangkit dari tempat duduknya dan beranjak ke sebelah kursi Jung Min, tetapi pandangannya alih-alih ke arah Jung Min melainkan ke arah mengunjung cafe. Permisi pengunjung yang terhormat, mohon perhatiannya sebentar saja.

Kontan Jung Min tersentak kaget dan akan bangkit dari kursinya, namun tangan Youn Ha menahannya.

Setelah semua mata pengunjung cafe mengarah ke mereka berdua, Youn Ha berbalik menatap Jung Min, lalu membungkukkan badannya 60 derajat.

Hwa? Youn~ah, ada apa ini...

Park Jung Min, cheongmal mianhae... Youn Ha kembali menegakkan badannya, menghadap ke arah pengunjung lagi lalu berkata,Pengunjung yang terhormat, saya ingin mengatakan bahwa saya sangat mencintai pria ini dan saya tidak akan melepaskannya lagi...

Jung Min yang mendengarnya bangkit dari kursinya dengan cepat, memutar badan Youn Ha lalu mencium bibirnya...

Youn Ha sempat terkejut dan matanya terbelalak, lalu tanpa sadar air mata Youn Ha menetes. Mata Youn Ha pun terpejam lalu mereka berciuman selama beberapa menit. Jung Min melepaskan ciumannya dari Youn Ha lalu kedua tangannya mengusap mata Youn Ha yang basah oleh air mata.

Youn~ah, tidak perlu minta maaf. Aku tetap mencintaimu apa adanya, sampai kapan pun juga... lalu Jung Min mengecup kening Youn Ha.

Seketika pengunjung cafe yang tadinya memperhatikan mereka berdua bertepuk tangan dengan meriah. Jung Min mengambil dompetnya dan mengeluarkan sejumlah uang yang ditaruhnya di atas meja, lalu mengendong Youn Ha keluar dari cafe dan membawanya menuju mobilnya. Youn Ha kembali menangis bahagia dan terharu atas tindakan Jung Min ini.

Ternyata Jung Min membawa Youn Ha ke rumahnya yang jaraknya memang sangat dekat dengan cafe itu.

Youn~ah, ayo ceritakanlah sesuatu yang telah mengubah pikiranmu. kata Jung Min sambil mengambil air minum di dapur.

Min~ah... Sebelumnya aku ingin menceritakan tentang hubunganku dengan Yun Ho...

Tidak usah kamu ceritakan lagi, Youn~ah. Yeon Na sudah menceritakannya padaku tempo hari.

Dasar anak itu seenaknya saja menceritakannya... kesal Youn Ha. Ya sudahlah, toh aku memang harus menceritakannya padamu.

Jadi? Hal apa yang sudah mengubah pikiranmu? Bukankah lebih baik bersama dengan Yun Ho bila kamu memang masih mencintainya.

Begini...kemarin Ae Rin meneleponku dan kata-katanya telah menyadarkan aku.

Ae Rin? Ah bisa saja anak itu.. Terkadang memang pikirannya lebih dewasa melampaui umurnya. sahut Jung Min sambil tersenyum.

Bertahun-tahun Yun Ho pergi meninggalkan aku dan hal itu telah sangat menyakitiku, Min~ah. Tapi setelah mengenalmu setahun tahun silam, sakit hati yang ditinggalkan Yun Ho telah terobati dengan adanya dirimu.

Jung Min tidak berkomentar. Ia mendengarkan cerita kekasihnya itu dengan seksama.

Lalu aku menyadari, meskipun aku dan Yun Ho selalu bertemu setiap hari karena pekerjaanku, tetapi perasaanku padanya tidak lebih dari perasaan seorang sahabat saja. Perasaan itu jauh di bawah rasa cintaku padamu, Min~ah. sahut Youn Ha malu-malu.

Youn~ah, aku baru ingat kalau tadi pagi Ae Rin sempat memberitahu padaku kalau malam ini ia akan menginap di rumah Hae In, temannya. Jadi Ae Rin baru akan pulang ke rumah besok siang. sahut Jung Min sambil tersenyum jahil.

Mendengarnya, wajah Youn Ha langsung memerah. Ia tahu maksud Jung Min.

Jadi... Maukah kamu melakukannya...denganku? tanya Jung Min ragu-ragu.

Youn Ha mengangguk perlahan.

Seketika Jung Min langsung berdiri lalu menggendong Youn Ha ke kamarnya...



.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.


~Epilogue~

Author Story Part 3

Kutekan tombol ctrl+s untuk menyimpan terakhir kalinya. Fiuh… akhirnya selesai juga fanfic ini. Senyum puas tergambar di wajahku saat aku membaca ulang cerita ini dari awal. Aku membayangkan bagaimana reaksi temanku itu setelah membaca keseluruhan fanfic ini. Pasti ia akan senang sekali! Lalu mataku tertuju pada jam di sudut kanan bawah layar monitorku. Astaga sudah jam dua belas! Lalu masih dengan senyum puas, aku menutup program-program di layar komputerku dan mematikannya. Tanpa kusadari mataku sudah mengantuk. Rasa kantuk yang baru kurasakan setelah menyelesaikan mengetik fanfic ini. Lalu kunyalakan AC dan kumatikan lampu kamar, bersiap-siap untuk tidur. Oyasumi minna, oyasumi Jaejoong

Fin


No comments:

Post a Comment